Rabu, 16 Maret 2011

Lomografi : Tambah Gila Mainnya, Makin Seru! :)

Ini seninya pakai kamera Lomo. Jika biasanya kita insist mendapat gambar yang tajam dan bagus (pakai kamera biasa), maka para pecinta Lomografi, yang komunitasnya sudah menyebar di seluruh dunia, ternyata mengutamakan kebalikannya. ”Ngga usah pusing soal hasil jadi fotonya, yang penting potret aja dulu, sesukamu, sebanyak dan secepat yang dimau.” Wow! Beda banget kan, sama teori memotret yang sejauh ini kita dengar?

Kenali Lomografi
Lomografi adalah foto yang dihasilkan dari kamera Lomo buatan St. Petersburg, Rusia. Kameranya sendiri namanya Lomo, pertama kali dibuat awal tahun 80-an dengan tipe Kompakt Automat. Setelah surut dari pasaran selama 10 tahun, awal tahun 90-an dua orang mahasiswa Austria, Matthias Fiegl dan Wolfgang Stranzinger menghidupkan kembali kamera ini. Keduanya tak sengaja menemukan, bahwa letak keindahan dan kesenangan menggunakan kamera Lomo ternyata justru pada hasilnya yang cenderung tidak fokus. ”Kejujuran” menangkap gambar dan memberikan hasilnya inilah, yang membuat Lomografi masuk dalam kategori fine art atau seni murni (karena ngga bisa di-retouch seperti foto digital). ]


Memainkan Teknologi Tradisional Lomo
Dirangkai menggunakan komponen kamera yang sangat sederhana. Membuat kualitas foto yang dihasilkannya secara teknis dibawah hasil foto kamera biasa. Lomografi sendiri bukan ”barang” baru, sebetulnya. Teknologinya bisa ditelusuri dan tak ada bedanya dengan teknologi fotografi tua: kamera lubang jarum (pin-hole camera). Hanya saja Lomo hadir dengan kemasan yang lebih modern dan friendly, hingga berhasil menarik banyak penggemar fanatik, yang akhirnya menjadikannya bagian dari hobi dan lifestyle. Walaupun cuma berupa kamera biasa, hasil foto dari Kamera Lomo seringkali bikin kaget. Bagus dan berbeda dari hasil foto umum. Bahkan beda dari foto yang dihasilkan sesama Kamera Lomo lainnya. Ini karena Kamera Lomo tidak dibuat dengan kualitas komponen yang sama. Masing-masing kamera memiliki sifat berbeda, yang akan menghasilkan ”gaya” gambar berbeda. Tak jarang orang rela membeli kamera Lomo hingga beberapa, untuk nikmatin eksperimen total ber-Lomografi.
  

Join (or built?) Your Lomo Society
Coba deh, gali lebih dalam soal asiknya bereksperimen seni pakai Kamera Lomo. Awalnya kamu bisa gabung dulu di komunitas Lomo yang ada di Indonesia. Seperti Lomonesia (Lomo Indonesia), embassy Lomo untuk Indonesia yang markasnya di Jl. Kemang Timur IV No 9, Kemang – Jakarta Selatan. Begitu kamu sudah ngerti asiknya, kenalin deh ke sekolah. Karena believe it or not, ekskul yang isinya aktivitas main-main pakai Kamera Lomo, asik dan bisa jadi super artistik!

Sabtu, 12 Maret 2011

Internet Bikin Depresi??

Hare gene nggak kenal FB dan Twitter?? Nggak gaul banget sih lo!!”
Yep! Semakin berkembangnya teknologi komunikasi, kita hanya berjarak selangkah saja dari dunia maya. Bahkan kemudahan teknologi membuat kita dapat mengakses internet cukup dari HP kita! Butuh info?Googling saja di komputer! Mau update status? Tinggal log in Twitter via HP. Mau chatting? Tinggal PING!!! dari BB. Mau share foto? Tinggal jepret dan upload foto via FB. Pengen update lokasi kamu? Check in aja via 4Square! Pokoknya gampang banget!
Internet memang hampir tak terpisahkan dari hidup kita. Tapi watch out guys! Penelitian di Cina dan Australia menyatakan bahwa keseringan main internet bisa mengakibatkan depresi! Ternyata remaja yang banyak menghabiskan waktunya di depan komputer (lebih dari 30 jam per minggu) lebih sering mengalami bad mood dan mengalami masalah di pelajaran. Bahkan, remaja yang kecanduan internet memiliki resiko 2.5 kali lebih tinggi terkena depresi dibanding remaja yang nggak kecanduan internet1! FYI, depresi pada remaja nggak hanya mengakibatkan stress dan bad mood lho! Depresi yang terus berlanjut bisa berujung pada perasaan rendah diri, masalah di keluarga, eating disorder, pelarian dengan merokok, pemakaian obat terlarang, melukai diri sendiri, tindakan kriminal, bahkan sampai bunuh diri2,3! Wuih, serem ya.

Forever21 (Black Dress)

Long Sleeve Knit Dress
Classic Ponte Dress
Draped Jersey Dress

Braid Hairstyle :)

Rabu, 09 Maret 2011

Masuk Pagi = Susah Belajar?

Duuh, pagi banget sih masuknya! Coba kalau masuk sekolahnya lebih siang, pasti lebih enak belajarnya.” Teens, sering nggak kita mikir demikian? Well, ternyata keluhan kita ada benarnya lho!
Beda Usia, Beda Siklusnya!
Teens, tahu nggak? Setiap manusia punya jam biologisnya sendiri. Nah, jam biologis inilah yang dapat mempengaruhi kebiasaan tidur kita. Memasuki masa remaja, jam biologis kita akan bergeser lebih lambat1,2. Hasilnya, kita jadi bisa bergadang dan tidur lebih larut dibandingkan sewaktu kita masih anak-anak. Tapi akibatnya, kita jadi susah bangun pagi!
 
Kenapa Sih Bisa Terjadi?
Para peneliti menunjukkan kalau jam biologis kita dipengaruhi oleh sistem hormon. Memasuki masa puber sampai akhir masa remaja, otak akan memproduksi hormon melatonin dari jam 11 malam sampai jam 8 pagi. FYI, hormon melatonin ini adalah hormon yang membuat kita mengantuk. Nggak heran kita masih ngantuk sampai jam 8 pagi! Karena masih ngantuk, kita jadi nggak konsen belajar pagi-pagi. Belajar jadi nggak optimal deh. Padahal, materi pelajarannya bisa saja keluar pas ujian! 
So, Harus Gimana Dong?
Pergeseran jam biologis memang bisa membuat kita mengantuk di pagi hari. Namun, hal ini bisa kita siasati! Salah satunya caranya yaitu dengan tidur lebih awal. Yang penting, usahakan kamu punya waktu tidur 7-9 jam per hari. Kalau kamu mau tidur tapi belum mengantuk, coba pancing si rasa ngantuk dengan: Matikan lampu, Minum susu hangat, Matikan peralatan elektronik.
Pada setuju kan kalau tidur itu penting? Jadi selalu pastikan agar kamu mendapatkan kualitas tidur yang baik.